Sabtu, 13 September 2008

Telkomsel 100% No.1 ?



Saat ini semua operator selular baik GSM maupun CDMA masih melakukan perang tarif & gratis, siapa yang paling murah dan paling banyak gratis nya tapi semua itu ada batas waktunya ( Tarif promo ). Ini menyebabkan konsumen mudah pindah ke operator lain yang menawarkan tarif yang lebih menarik. Apa operator tak sebaiknya memikirkan bagaimana supaya konsumen setia menggunakan produknya tanpa dipengaruhi perang tarif. Ini bisa dilakukan dengan mengeluarkan produk baru tapi sebelum membahas lebih lanjut saya akan membahas mengenai market share dulu. Seperti yang kita ketahui Telkomsel adalah market leader di industri selular. Apa mungkin jika Telkomsel menguasai 100% market share ? Mungkin bisa jika mencoba strategi dibawah ini.

Katakanlah market share Telkomsel saat ini 60% dan yang 40% sisanya itu dikuasai kompetitor ( dari berbagai macam operator ). Coba kita beransumsi 60% itu merupakan pelanggan tetap yang mana no HP nya sudah digunakan dalam waktu yang cukup lama jadi tak mudah bagi mereka mengganti ke no baru dan dari pelanggan tersebut masing-masing hanya menggunakan satu no HP saja. Demikian juga sisa 40% pelanggan kompetitor yang mana mereka juga pelanggan setia dari masing-masing operator dan masing-masing hanya memilik satu no saja.

Jadi yang harus ditargetkan Telkomsel adalah para calon pelanggan baru dan pelanggan setia Telkomsel & kompetitor. Dengan harapan pelanggan baru mau menggunakan no dari Telkomsel dan juga mengharapkan pelanggan setia Telkomsel & kompetitor mau menggunakan no kedua dari no Telkomsel. Jika berhasil maka ini akan menjadi sukses besar bagi Telkomsel. Dengan perkiraan 60% pelanggan setianya juga menggunakan no kedua ( prabayar ) Telkomsel selain no utama dan 40% pelanggan kompetitor juga menggunakan no kedua dari kartu prabayar Telkomsel. Jumlahnya akan semakin besar apalagi bila ditambahkan jumlah pelanggan baru. Jadi intinya pelanggan baru sebagian besar tertarik menggunakan no Telkomsel dan pelanggan yang mau beli no kedua juga pilih Telkomsel.

Dengan demikian apa bisa saya katakan Telkomsel telah menguasai 100% market share selular di Indonesia ?

Apabila strategi ini sampai digunakan oleh kompetitor maka akan berlaku sebaliknya misalkan operator X besar market share nya cuma 15% dari jumlah total 40% hasil gabungan berbagai operator selular. Dengan stategi ini maka mereka bisa mengharapkan 60% pelanggan setia Telkomsel juga menggunakan no kedua dari kartu prabayar mereka dan ini juga akan ditambahkah dengan jumlah pelanggan baru. Sisa market share sebesar 25% juga mereka kuasai dan operator tersebut akan menduduki posisi No.1

Jadi yang perlu dipikirkan para operator adalah :
1. Bagaimana agar konsumen yang sudah memiliki no hp utama ( karena no tersebut sudah dikenal relasi jadi tak memungkinkan digantikan dengan no baru ) tertarik menggunakan no kedua dan nantinya no ini akan digunakan selama mungkin. Ini dilakukan dengan harapan konsumen tersebut tak tertarik menggunakan no operator lain. Walaupun nantinya konsumen memilih no operator lain, mereka hanya menggunakannya sementara waktu saja, misalnya setelah habis masa promo tarif murah / gratis tak digunakan lagi.

2. Bagaimana agar konsumen yang baru pertamakali memiliki hp tertarik memilih no dari operator tersebut dan digunakan selamanya.

Bagaimana agar konsumen tertarik menggunakan no dari operator selular selama mungkin tanpa dipengaruhi perang tarif ? Para operator selular bisa mencoba mengeluarkan produk baru berupa Kartu Prabayar Pemium / Limited Edition. Walaupun premium edition tapi tarif telp & SMS tetap murah jadi bisa bersaing dengan yang lainnya. Biasanya sesuatu yang limited edition memilki harga jual yang tinggi dan layak untuk dikoleksi. Salah satu contohnya bisa dilihat disini :
http://sunsetdiary.blogspot.com/2008/09/kartu-prabayar-premium-edition.html

© Herywan 2008

Tidak ada komentar: