Minggu, 28 September 2008

Copy & Rent




Nonton film di bioskop ataupun dari VCD/ DVD telah lama menjadi kegemaran masyarakat kita, termasuk saya. Biasanya saya lebih suka menyewa VCD / DVD dari rental store seperti Ultradisc, Odiva dll karena lebih praktis dan murah. Setelah saya amati ternyata ada beberapa kekurangan pada sistem penyewaan rental store tersebut.

1. Pada saat beredarnya film baru banyak film tersebut yang keluar / disewa, jadi pelanggan yang tak kebagian harus bersabar menunggu sampai film tersebut dikembalikan.
2. Kadangkala ada beberapa scene di VCD /DVD yang rusak, ini disebabkan oleh goresan di VCD/DVD, walaupun pihak rental mengatakan bisa ditukarkan dengan film lainnya tapi rasanya segan karena merepotkan.

Saya mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah diatas yaitu dengan menerapkan sistem “ Copy & Rent “ yaitu dengan cara film VCD/DVD di copy ke DVD-/+ RW dalam format image seperti iso, nrg, mds atau format image lainnya.

Caranya semua film VCD/DVD di copy ke dalam hardisk komputer, setiap film di copy dalam bentuk file image dan dimasukkan folder yang diberikan judul masing-masing film. Untuk membuat file image bisa mengguakan software Alcohol 120%, Nero atau freeware pembuat image lainnya yang bisa digunakan tanpa biaya .Untuk film yang mau disewa pelanggan pihak rental tinggal cari di komputer dan copy file image film itu ke DVD-/+ RW pelanggan. Biasanya dalam satu DVD-/+ RW bisa memuat empat film VCD. Cara tersebut bisa juga diterapkan untuk film DVD.

Setelah sampai ke rumah pelanggan tinggal copy semua file image tersebut ke komputer / laptop milikinya kemudian jalankan dengan software virtual drive seperti Alcohol120%, Nero atau freeware virtual drive lainnya. Jika mau menonton di VCD/DVD player juga bisa copy file image tersebut ke CD-RW atau DVD-/+ RW, cara ini biasanya di sebut Burn Image. Untuk kapasitas yang lebih besar bisa menggunakan media Blu-Ray RE pada saat drive dan media Blu-Ray harganya sudah terjangkau.

Jika dimungkinkan sistem ini bisa diterapkan pada vending machine dengan menciptakan Video Rental Vending Machine yang bisa copy film VCD/DVD dengan sistem pembayaran malalui kartu kredit, kartu debit atau member card. Vending Machine ini bisa ditempatkan di mall, area perumahan dan tempat lainnya.

Sistem “ Copy & Rent “ ini tentunya akan lebih praktis dan memberi kemudahan bagi pelanggan. Tentu untuk menerapkannya pihak rental harus berkoordinasi dulu dengan produsen VCD/DVD karena ini menyangkut masalah Hak Cipta.

© Herywan 2008

Dream Airlines



Sebenarnya masih banyak strategi marketing yang bisa diterapkan maskapai penerbangan nasional. Harga tiket yang murah memang menarik, tetapi setelah semua maskapai penerbangan juga menawarkan tiket murah, menyebabkan nya menjadi sesuatu yang biasa. Jadi saat ini yang harus dipikirkan adalah bagaimana menjadi maskapai favorit konsumen melalui differensiasi.

Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan. Yang pertama yaitu mencari endoser dari kalangan selebriti misalnya Sandra Dewi Selain akan dijadikan bintang iklan, juga akan dilibatkan dalam pembuatan sinetron atau film layar lebar, bercerita mengenai dunia penerbangan yang pembuatannya bekerjasama dengan pihak production house. Tentu Sandra Dewi jadi pemeran utamanya dan berperan menjadi pramugari salah satu maskapai penerbangan. Sinetron atau film seperti ini belum ada sebelumnya, karena itu pasti akan menyedot perhatian banyak orang.

Membangun komunitas online juga strategi yang efektif dan ini bisa segera mewujudkan, dengan berkerjasama dengan komunitas peminat dunia penerbangan seperti Indoflyer
( http://www.indoflyer.net/forum ). Disanalah tempat berkumpulnya orang-orang yang berminat dengan dunia penerbangan. Disana pihak maskapai penerbangan bisa membuka satu section, untuk menerima saran atau complain dari konsumen. Setiap complain harus segera di respond dan tindaklanjuti. Selain itu bisa mengadakan kuis berhadiah suvenir, tiket gratis dll bagi member forum, bisa juga mensponsori pembuatan add on berupa repaint pesawat dan scenery untuk bisa di download gratis oleh member. Adakan juga kegiatan seperti, terbang gratis keliling Jakarta atau ke daerah dengan pesawatnya dan membawa para member mengunjungi simulator pesawatnya. Kesempatan langka seperti ini, pasti akan mendapatkan respond baik dari para member.

Untuk catering, bisa kerjasama dengan beberapa restaurant. Pihak restaurant sponsori catering dan mereka mendapatkan iklan gratis juga kupon diskon untuk promo produknya, di inflight magazine. Jadi harga tiket murah bukan berarti tak bisa makan enak. Strategi-strategi tersebut belum pernah diterapkan maskapai penerbangan nasional. Jadi bagi maskapai yang pertama menggunakan startegi ini, pasti akan menjadi pusat perhatian.

© Herywan 2008

Sabtu, 13 September 2008

Telkomsel 100% No.1 ?



Saat ini semua operator selular baik GSM maupun CDMA masih melakukan perang tarif & gratis, siapa yang paling murah dan paling banyak gratis nya tapi semua itu ada batas waktunya ( Tarif promo ). Ini menyebabkan konsumen mudah pindah ke operator lain yang menawarkan tarif yang lebih menarik. Apa operator tak sebaiknya memikirkan bagaimana supaya konsumen setia menggunakan produknya tanpa dipengaruhi perang tarif. Ini bisa dilakukan dengan mengeluarkan produk baru tapi sebelum membahas lebih lanjut saya akan membahas mengenai market share dulu. Seperti yang kita ketahui Telkomsel adalah market leader di industri selular. Apa mungkin jika Telkomsel menguasai 100% market share ? Mungkin bisa jika mencoba strategi dibawah ini.

Katakanlah market share Telkomsel saat ini 60% dan yang 40% sisanya itu dikuasai kompetitor ( dari berbagai macam operator ). Coba kita beransumsi 60% itu merupakan pelanggan tetap yang mana no HP nya sudah digunakan dalam waktu yang cukup lama jadi tak mudah bagi mereka mengganti ke no baru dan dari pelanggan tersebut masing-masing hanya menggunakan satu no HP saja. Demikian juga sisa 40% pelanggan kompetitor yang mana mereka juga pelanggan setia dari masing-masing operator dan masing-masing hanya memilik satu no saja.

Jadi yang harus ditargetkan Telkomsel adalah para calon pelanggan baru dan pelanggan setia Telkomsel & kompetitor. Dengan harapan pelanggan baru mau menggunakan no dari Telkomsel dan juga mengharapkan pelanggan setia Telkomsel & kompetitor mau menggunakan no kedua dari no Telkomsel. Jika berhasil maka ini akan menjadi sukses besar bagi Telkomsel. Dengan perkiraan 60% pelanggan setianya juga menggunakan no kedua ( prabayar ) Telkomsel selain no utama dan 40% pelanggan kompetitor juga menggunakan no kedua dari kartu prabayar Telkomsel. Jumlahnya akan semakin besar apalagi bila ditambahkan jumlah pelanggan baru. Jadi intinya pelanggan baru sebagian besar tertarik menggunakan no Telkomsel dan pelanggan yang mau beli no kedua juga pilih Telkomsel.

Dengan demikian apa bisa saya katakan Telkomsel telah menguasai 100% market share selular di Indonesia ?

Apabila strategi ini sampai digunakan oleh kompetitor maka akan berlaku sebaliknya misalkan operator X besar market share nya cuma 15% dari jumlah total 40% hasil gabungan berbagai operator selular. Dengan stategi ini maka mereka bisa mengharapkan 60% pelanggan setia Telkomsel juga menggunakan no kedua dari kartu prabayar mereka dan ini juga akan ditambahkah dengan jumlah pelanggan baru. Sisa market share sebesar 25% juga mereka kuasai dan operator tersebut akan menduduki posisi No.1

Jadi yang perlu dipikirkan para operator adalah :
1. Bagaimana agar konsumen yang sudah memiliki no hp utama ( karena no tersebut sudah dikenal relasi jadi tak memungkinkan digantikan dengan no baru ) tertarik menggunakan no kedua dan nantinya no ini akan digunakan selama mungkin. Ini dilakukan dengan harapan konsumen tersebut tak tertarik menggunakan no operator lain. Walaupun nantinya konsumen memilih no operator lain, mereka hanya menggunakannya sementara waktu saja, misalnya setelah habis masa promo tarif murah / gratis tak digunakan lagi.

2. Bagaimana agar konsumen yang baru pertamakali memiliki hp tertarik memilih no dari operator tersebut dan digunakan selamanya.

Bagaimana agar konsumen tertarik menggunakan no dari operator selular selama mungkin tanpa dipengaruhi perang tarif ? Para operator selular bisa mencoba mengeluarkan produk baru berupa Kartu Prabayar Pemium / Limited Edition. Walaupun premium edition tapi tarif telp & SMS tetap murah jadi bisa bersaing dengan yang lainnya. Biasanya sesuatu yang limited edition memilki harga jual yang tinggi dan layak untuk dikoleksi. Salah satu contohnya bisa dilihat disini :
http://sunsetdiary.blogspot.com/2008/09/kartu-prabayar-premium-edition.html

© Herywan 2008

Sabtu, 06 September 2008

Kartu Prabayar Premium Edition


Setelah lama perang tarif dan masih berlangsung sampai saat ini membuat konsumen mulai jenuh. Menurut saya sebaiknya para operator mulai menawarkan sesuatu yang baru daripada terus fokus pada perang tarif. Tapi ini bukan berarti para operator musti berhenti menawarkan tarif yang murah, tarif murah tetap berjalan yang terpenting memperhitungkan murahnya bisa sampai batas mana, jangan sampai karena terlalu murah sampai mengorbankan kualitas.

Mungkin para operator selular bisa mencoba mengeluarkan produk baru seperti Kartu Prabayar Premium Edition / Limited Edition. Mungkin produk seperti ini sebelumnya sudah pernah ada dipasaran dan produk tersebut berkaitan dengan dunia entertaiment. Tapi kali ini berkaitan dengan dunia sulap.

Jika saya menyebutkan nama " Cyril Takayama " atau disebut juga " Zero " mungkin sebagian besar kita tak mengenalnya. Dia adalah seorang magician atau pesulap berbakat berkebangsaan Jepang dan juga peraih penghargaan " Magician of the year 2006 ". Bagi yang belum pernah melihat video clip magic Cyril bisa lihat di situs dibawah ini :
http://www.blogtoplist.com/rss/cyril-takayama.html
http://www.cyrilmagic.com/english/

Tentu akan menarik jika menggunakan magician sebagai andoser operator selular dimana pada umumnya artis yang paling sering dilibatkan sebagai endoser. Jika menggunakan magician bisa memberikan suatu yang baru ke konsumen selain itu pertunjukan sulap itu hiburan yang disukai masyarakat umum dari berbagai kalangan usia.

Untuk menjalankan ide ini pertama Cyril harus populer dulu, cara yang paling mudah dan cepat adalah melalui TV dengan menyiarkan tanyangan sulap Cryril di salah satu stasiun TV. Sebelum ini sudah banyak tanyangan sulap Cyril disiarkan di Jepang.

Operator hanya perlu sponsor siaran tersebut. Jika nantinya mendapatkan respon yang baik barulah mulai tahap selanjutnya yaitu mengeluarkan Kartu Prabayar Cyril Premium Edition / Limited Edition dengan disertakan bonus DVD/VCD pertunjukan sulap yang dilakukan pada tempat-tempat umum di Indonesia. Tampilan kartu prabayar ini dan packaging nya bisa dibuat lebih menarik. Kartu juga disertai feature yang berbeda dari kartu biasa supaya sesuai dengan segmen premium.

Nanti bisa juga mengadakan live magic show diberbagai kota yang tentunya akan menarik sekali. Tapi endoser nya tak harus Cyril karena masih banyak magician berbakat lainnya yang seperti David Copperfield, Criss Angel, Dedy Corbuzier dll.

© Herywan 2008